The Knightling akan segera hadir di PlayStation 5, Xbox Series, Switch, dan PC pada 28 Agustus 2025. Saya sudah tidak sabar menantikan petualangan aksi platforming ini, di mana kita akan berperan sebagai seorang calon ksatria yang mencari mentornya yang hilang, Sir Lionstone.
Setelah menghabiskan 20 jam dengan game ini, saya menemukan bahwa The Knightling Switch menawarkan dunia fantasi semi-terbuka yang mengingatkan pada The Legend of Zelda: Breath of the Wild. Sebagai penggemar Nintendo, saya sangat terkesan dengan upcoming Zelda-like game The Knightling yang memungkinkan kita menjelajah, menyelesaikan misi, dan bertarung. Dilengkapi hanya dengan perisai legendaris, kita akan menjadi pahlawan yang tak terduga di tanah Clesseia. Bagi yang penasaran, The Knightling Nintendo Switch store kemungkinan akan segera membuka pre-order untuk game yang dirilis oleh Saber Interactive dan dikembangkan oleh Twirlbound ini.
Dalam ulasan ini, saya akan membagikan pengalaman mendalam saya selama 20 jam bermain The Knightling di PS5. Apakah game ini benar-benar layak ditunggu? Mari kita bahas bersama.
Kesan Awal Setelah 20 Jam Bermain
Memasuki dunia The Knightling, saya langsung dibuat terpesona oleh desain dunia yang penuh warna dan hidup. Permainan ini menawarkan pengalaman semi-open world yang mengingatkan pada The Legend of Zelda dengan sentuhan unik tersendiri. Selama 20 jam pertama bermain, saya telah menjelajahi beberapa wilayah Clesseia yang beragam, mulai dari pusat kota yang ramai hingga hutan misterius bernama Cornered Bosk yang baru diungkapkan.
Yang benar-benar membuat saya terkesan adalah sistem pergerakan yang luar biasa. Menggunakan perisai legendaris Magnustego tidak hanya untuk bertarung tetapi juga untuk meluncur di atas permukaan tanah, melompat, dan bahkan melayang di udara terasa sangat menyenangkan. Mekanisme ini benar-benar dirancang dengan baik sehingga menjelajahi dunia tidak pernah terasa membosankan. Bahkan, menggerakkan karakter dengan meluncur menggunakan perisai, melakukan lompatan ganda, dan memanfaatkan jamur pantul untuk mencapai ketinggian baru mengingatkan saya pada gabungan antara Breath of the Wild dan Spyro the Dragon.
Sementara itu, sistem pertarungan juga menawarkan kedalaman yang mengesankan. Meskipun hanya dipersenjatai perisai, kita bisa melakukan serangan bash, block, parry, dan serangan udara yang membuat pertarungan terasa dinamis. Terlebih lagi, perisai dapat dilempar saat melompat untuk memperlambat aksi, memberikan dimensi strategis tambahan.
Selama petualangan, saya menemukan berbagai jenis musuh dengan pola serangan unik. Musuh berlapis baja harus dijatuhkan sebelum bisa dilukai, sementara monster di Cornered Bosk mengalami mutasi lebih kuat dengan gigi dan cakar yang bersinar redup. Tak hanya itu, sistem upgrade juga memberikan fleksibilitas untuk meningkatkan kemampuan bertarung dan bergerak.
Secara visual, The Knightling menyajikan dunia yang memukau dengan efek pencahayaan yang imersif. Hal ini terlihat jelas saat mengamati bayangan yang dihasilkan baling-baling kincir angin berputar. Nuansa lingkungan yang berbeda-beda, seperti Cornered Bosk yang terinspirasi oleh elemen air dengan flora, fauna, dan ubur-ubur kecil yang melayang di udara, memberikan keragaman visual yang mengesankan.
Melalui pengalaman 20 jam bermain, saya menemukan bahwa The Knightling menawarkan petualangan yang penuh keunikan dengan mekanisme gameplay yang menyenangkan dan dunia yang memanjakan mata.
Mekanisme Gameplay: Apa yang Membuatnya Unik?
Perisai legendaris Magnustego adalah pusat dari seluruh pengalaman bermain The Knightling. Berbeda dengan game aksi lainnya yang mengandalkan pedang atau senjata konvensional, di sini saya hanya dipersenjatai dengan perisai ajaib yang mengandung elemen misterius bernama Callyrium. Namun justru keterbatasan ini yang menciptakan mekanisme gameplay unik dan memikat.
Sistem pertarungan di The Knightling jauh dari sekadar penekanan tombol acak. Magnustego berfungsi sebagai alat serba guna untuk menyerang, memblokir, dan melakukan parry terhadap musuh. Saat bertarung, setiap serangan berhasil akan mengumpulkan energi Callyrium, yang ketika terisi penuh akan melepaskan serangan ledakan berkekuatan tinggi. Selain itu, melempar perisai saat melompat akan memperlambat aksi, memberikan ruang strategi tambahan yang mengesankan.
Saat menjelajahi dunia Clesseia, saya menemukan musuh dengan variasi serangan yang beragam. Beberapa musuh berlapis baja memerlukan teknik khusus – armor mereka harus dilepas sebelum bisa dilukai. Terlebih lagi, monster di hutan Cornered Bosk telah bermutasi lebih kuat dengan gigi dan cakar yang bersinar redup.
Aspek yang paling menggembirakan adalah kemampuan menggunakan perisai sebagai alat transportasi. Meluncur dengan perisai terasa luar biasa menyenangkan, terutama saat menggabungkan teknik pergerakan lainnya. Dengan lompatan ganda dan kemampuan memantul dari jamur raksasa, menjelajahi dunia The Knightling terasa seperti petualangan platformer yang menarik.
Sistem progresi permainan juga mendalam. Pujian Knightling yang dikumpulkan dari menyelesaikan misi digunakan untuk mempelajari gerakan baru, sementara sumber daya yang dikumpulkan dapat digunakan untuk meningkatkan Magnustego. Salah satu kemampuan mengesankan yang saya buka adalah ‘Velocity Attack’ – serangan yang memanfaatkan momentum meluncur dengan perisai untuk melakukan serangan berputar kilat.
Teka-teki dalam permainan ini juga melibatkan perisai. Meskipun relatif sederhana di awal permainan, kebanyakan melibatkan melempar perisai Captain America-style ke target untuk memicu tindakan tertentu, saya berharap teka-teki akan semakin kompleks seiring kemajuan permainan.
Kelebihan dan Kekurangan Berdasarkan Pengalaman Nyata
Setelah petualangan panjang selama 20 jam dengan The Knightling, saya dapat menilai kelebihan dan kekurangan game ini dengan lebih obyektif. Memainkan game ini memberikan pengalaman yang menyenangkan meskipun ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan.
Salah satu kelebihan utama adalah sistem pertarungan yang cepat dan menggemaskan. Menghantam monster dengan perisai sebelum melepaskan serangan spesial berkekuatan tinggi ketika pengukur energi terisi penuh terasa sangat memuaskan. Pertarungan tidak hanya sekedar menekan tombol secara acak, tetapi memiliki kedalaman yang membuat Anda harus berpikir strategis. Perisai dapat digunakan untuk menyerang jarak dekat, serangan jarak jauh, dan bahkan untuk menjelajah.
Terlebih lagi, dunia yang disajikan The Knightling sungguh memukau. Desain visual yang jelas dan penuh karakter dengan mata besar si Knightling dan dunia yang kokoh memberikan daya tarik tersendiri. Audio juga sangat membantu menciptakan atmosfer, mulai dari kata-kata bergumam yang diucapkan semua karakter hingga pasang surut soundtrack orkestra.
Namun, ada beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan. Masalah performa cukup mengganggu – bahkan dengan kartu grafis kelas atas, sulit mendapatkan 60 FPS stabil pada pengaturan tertinggi. Selain itu, dunia game masih terasa belum selesai, terutama kurangnya interaktivitas dan kepadatan sensasi “thrill-a-minute” seperti yang ada di game Zelda.
Sistem penyembuhan dalam game ini cukup murah hati – ini bukan game tipe Soulslike – tetapi tetap ada bahaya yang mengintai dari monster yang berkeliaran di daratan. Meskipun demikian, beberapa area seperti Cornered Bosk yang membingungkan dengan monster yang bermutasi lebih kuat akan memberikan tantangan berarti.
The Knightling akan menerima update konten gratis pada Oktober 2025, membawa misi sampingan baru dan opsi kosmetik tambahan. DLC pertama berjudul ‘Shadows of the Knight’ direncanakan rilis awal 2026, menambahkan alur cerita baru, opsi karakter, dan mekanik gameplay.
Secara keseluruhan, The Knightling menawarkan petualangan yang ringan, penuh aksi, dan berkarakter kuat – sebuah perubahan tempo yang menyegarkan dari dunia open world Unreal Engine 5 yang glossy di tempat lain.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, setelah 20 jam bermain The Knightling, saya merasa game ini layak ditunggu bagi para penggemar petualangan aksi. Mekanisme perisai Magnustego yang unik memberikan pengalaman gameplay segar, jauh berbeda dari game-game sejenis. Meskipun hanya dipersenjatai perisai, variasi gerakan dan kemampuan yang bisa dikuasai sungguh mengesankan.
Namun perlu diingat bahwa game ini masih memiliki beberapa masalah performa yang mungkin mengganggu pengalaman bermain. Dunia game juga terkadang terasa kurang interaktif dibandingkan dengan Breath of the Wild yang menginspirasinya. Tentu saja, ini tidak mengurangi pesona visual dan audio yang memukau serta sistem pertarungan yang menarik.
Selain itu, rencana pengembang untuk memberikan update konten gratis dan DLC berbayar menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap game ini. Hal ini memberikan harapan bahwa beberapa kekurangan yang ada mungkin akan diperbaiki seiring waktu.
Bagi para pemain yang mencari petualangan fantasy yang tidak terlalu berat namun tetap menantang, The Knightling patut dipertimbangkan. Dunia Clesseia yang penuh warna dengan sistem pergerakan yang menyenangkan akan membuat waktu bermain terasa cepat berlalu. Oleh karena itu, saya merekomendasikan game ini untuk siapa saja yang menikmati campuran unik antara platforming, eksplorasi, dan pertarungan yang strategis. Dengan demikian, meskipun belum sempurna, The Knightling telah berhasil menciptakan identitasnya sendiri dalam genre yang penuh persaingan.
Suka permainan dengan tema robot ? tungguin nih Super Robot Wars Y Rilis Agustus 2025 di Switch OLED
Pingback: Lost Soul Aside Rilis 29 Agustus di PS5 & PC - GAMEDEEPDIVE